
Sejarah desa:
sekitar tahun 1950, masyarakat Bugis dari Bone, Sulawesi Selatan, datang ke wilayah ini. Mereka melarikan diri karena dicurigai sebagai mata-mata Jepang. Mereka memilih menetap di pesisir karena potensi lautnya yang kaya, memudahkan hidup sebagai nelayan,Dari bahasa Bugis: pole (datang) dan wali (empat penjuru). Jadi, “Polewali” berarti datang dari empat penjuru—mewakili keberagaman asal penduduknya .Desa Polewali resmi terbentuk pada tahun 1989 setelah dilebihkan dari Desa Songing. Hal ini karena luas wilayah yang besar dan keinginan masyarakat untuk pemerintahan lokal yang mandiri